Belajar
dan Permasalahannya
Sebagian siswa beranggapan belajar adalah semata-mata
mengumpulkan atau menghafalkan materi pelajaran dan selanjutnya memperoleh
nilai atas belajarnya. belajar sesungguhnya dapat diartikan dalam arti luas
yaitu meliputi keseluruhan proses, perubahan pada individu yang merupakan
kepribadian, akademis maupun Sikap.
Menurut Garry dan Kingsley 1970 (dalam Marjohan 1993:6)
belajar adalah proses tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah
melalui praktek dan latihan.
Dengan adanya belajar diharapkan
seseorang akan memiliki pengetahuan, wawasan, pengembangan yang memiliki
manfaat. Aktivitas siswa banyak diperlukan dalam belajar, sebab siswa sebagai
objek dalam pendidikan, maka siswa yang merencanakan dan siswa pulalah yang
melaksanakan kegiatan belajar tersebut. Aktivitas belajar siswa digolongkan
pada :
1.
Aktivitas visual, seperti membaca, menulis,
melakukan eksperimen dan demonstrasi.
2.
Aktivitas lisan, seperti bercerita, membaca sajak,
Tanya jawab diskusi dan menyanyi.
3.
Aktivitas mendengarkan, seperti mendengarkan
penjelasan guru, ceramah dan pengarahan.
4.
Aktivitas gerak, seperti senam, menari dan
melukis.
5.
Aktivitas menulis, seperti mengarang, meringkas,
mencatat dan membuat surat.
Setiap
aktivitas yang dilakukan siswa tersebut memiliki bobot dan penilaian dan
aktivitas siswa tersebut melibatkan segala aktivitas diri yang mana dilakukan
untuk membuat perubahan dan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang
sangat bermanfaat.
Dalam
belajar kita selama ini, apakah tidak terlepas dari masalah dalam belajar?
Pernahkan kamu melihat temanmu yang selalu duduk di warung hingga jam pulang
sekolah? Pernahkan kamu melihat teman yang diwarnet sampai jam pulang?
Pernahkan kamu melihat teman yang tidak fokus belajar? Jika iya, itu adalah
beberapa hal yang disebabkan karena adanya permasalahan dalam belajar.
Di sekolah, di samping ada siswa yang sukses dalam
kegiatan belajar, ada pula yang mengalami permasalahan dalam kegiatan belajar.
Permasalahan dalam kegiatan belajar dapat menghambat kesuksesan siswa dalam
belajar. Jika permasalahan belajar dibiarkan, akibatnya nilai atau hasil
belajar siswa kurang memuaskan.
Masalah belajar yang dialami siswa umumnya adalah:
a. Keterampilan akademik,
yaitu keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup tinggi,
tetapi tidak dapat memanfaatkan secara optimal.
b. Ketercepatan dalam
belajar, yaitu siswa yang memiliki IQ 130 atau lebih tetapi masih memerlukan
tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajar yang amat
tinggi.
c. Sangat lambat dalam
belajar, yaitu keadaan siswa yang memiliki akademik yang kurang memadai dan
perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus.
d. Kurang motivasi dalam
belajar, yaitu keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam belajar, mereka seolah-olah
tampak jera dan malas.
e. Bersikap dan berkebiasaan
buruk dalam belajar, yaitu kondisi siswa yang kegiatan atau perbuatan
beaajarnya sehari-hari antagonistik dengan yang seharusnya, seperti suka
menunda-nunda tugas, mengulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk
hal-hal yang tidak diketahuinya dan sebagainya.
Dari lima opsi
di atas, yang sering dialami oleh siswa di sekolah kita adalah opsi D dan E,
dengan ciri-ciri:
1.
Menunjukkan hasil belajar yang rendah dibawah
rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau dibawah potensi yang
dimilikinya.
2.
Hasil yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang
telah dilakukan. Mungkin ada siswa yang berusaha untuk belajar giat tetapi
nilai yang dicapainya selalu rendah.
3.
Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan
belajar. Ia selalu tertinggal dari teman-temannya dan menyelesaikan tugas-tugas
sesuai dengan waktu yang tersedia.
4.
Menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti acuh
tak acuh, menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.
5.
Menunjukkan tingkah laku yang berkelainan, seperti
membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu dalam
atau di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan
belajar, mengasingkan diri, tersisihkan, tidak mau bekerja sama dan sebagainya.
6.
Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar,
seperti pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam
menghadapi situasi tertentu misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak
menunjukkan adanya perasaan sedih atau menyesal, dan sebagainya
Dengan
mengetahui berbagai masalah dalam belajar, kita diharapkan mampu menyadarinya
dan berusaha mengatasinya, yaitu dengan cara konsultasi dengan guru mata
pelajaran, misalnya nilai mata pelajaran kurang bagus, dengan wali kelas, dan
dengan guru BK untuk mengetahui permasalahan belajar dan solusinya.
Untuk lebih jelasnya tonton video ini ya.
Setelah menonton Video jawab pertanyaan dibawah ini ya
Bio Data:
Mega
Sari Ramana adalah Guru Bimbingan dan konseling di SMK Negeri 1 Sungai Rumbai
Kab Dharmasraya Sumatera Barat yang sangat menggemari karya-karya Habbiburahman
El-Shirazy. Sejak kecil memang gemar membaca dan baru memulai mencoba menulis
sejak mengikuti komunitas Pegiat Literasi Nusantara. Untuk berkenalan lebih lanjut bisa
melalui IG: @megasariramana
Bu, saya meli kelas XI DPIB apakah sering membolos juga masalah belajar bu?
BalasHapusIya benar, karena hal ini termasuk kategori kurang motivasi
HapusSilahkan ananda pelajari dan catat yang ingin ditanyakan di kolom kom3ntar
BalasHapusApakah membolos termasuk masalah belajar bu?
BalasHapusIya esa... karena membolos termasuk masalah belajar kurang motivasi...
HapusBagimana cara mengatasi susah konsentrasi ketika belajar ??
BalasHapusYang pertama kita harus tahu penebab hilangnya konsentrasi kita, misalnya gadged, aktivitas lainnya atau sebab psikologis barulah kita atasi satu persatu. misalnya gadged gadged kita singkirkan terlebih dahulu dan mengurangi frekuensi penggunaannya
Hapus