Rabu, 25 Maret 2020

Belajar Dan Permasalahannya




Belajar dan Permasalahannya

        Sebagian siswa beranggapan belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan materi pelajaran dan selanjutnya memperoleh nilai atas belajarnya. belajar sesungguhnya dapat diartikan dalam arti luas yaitu meliputi keseluruhan proses, perubahan pada individu yang merupakan kepribadian, akademis maupun Sikap.



        Menurut Garry dan Kingsley 1970 (dalam Marjohan 1993:6) belajar adalah proses tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan.

Dengan adanya belajar diharapkan seseorang akan memiliki pengetahuan, wawasan, pengembangan yang memiliki manfaat. Aktivitas siswa banyak diperlukan dalam belajar, sebab siswa sebagai objek dalam pendidikan, maka siswa yang merencanakan dan siswa pulalah yang melaksanakan kegiatan belajar tersebut. Aktivitas belajar siswa digolongkan pada :

1.    Aktivitas visual, seperti membaca, menulis, melakukan eksperimen dan demonstrasi.

2.   Aktivitas lisan, seperti bercerita, membaca sajak, Tanya jawab diskusi dan menyanyi.

3.   Aktivitas mendengarkan, seperti mendengarkan penjelasan guru, ceramah dan pengarahan.

4.   Aktivitas gerak, seperti senam, menari dan melukis.

5.   Aktivitas menulis, seperti mengarang, meringkas, mencatat dan membuat surat.

Setiap aktivitas yang dilakukan siswa tersebut memiliki bobot dan penilaian dan aktivitas siswa tersebut melibatkan segala aktivitas diri yang mana dilakukan untuk membuat perubahan dan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang sangat bermanfaat.


Dalam belajar kita selama ini, apakah tidak terlepas dari masalah dalam belajar? Pernahkan kamu melihat temanmu yang selalu duduk di warung hingga jam pulang sekolah? Pernahkan kamu melihat teman yang diwarnet sampai jam pulang? Pernahkan kamu melihat teman yang tidak fokus belajar? Jika iya, itu adalah beberapa hal yang disebabkan karena adanya permasalahan dalam belajar.

Di sekolah, di samping ada siswa yang sukses dalam kegiatan belajar, ada pula yang mengalami permasalahan dalam kegiatan belajar. Permasalahan dalam kegiatan belajar dapat menghambat kesuksesan siswa dalam belajar. Jika permasalahan belajar dibiarkan, akibatnya nilai atau hasil belajar siswa kurang memuaskan.




        Masalah belajar yang dialami siswa umumnya adalah:
a. Keterampilan akademik, yaitu keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkan secara optimal.

b.   Ketercepatan dalam belajar, yaitu siswa yang memiliki IQ 130 atau lebih tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajar yang amat tinggi.

c.   Sangat lambat dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang memiliki akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus.

d.   Kurang motivasi dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam belajar, mereka seolah-olah tampak jera dan malas.

e.   Bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar, yaitu kondisi siswa yang kegiatan atau perbuatan beaajarnya sehari-hari antagonistik dengan yang seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahuinya dan sebagainya.




Dari lima opsi di atas, yang sering dialami oleh siswa di sekolah kita adalah opsi D dan E, dengan ciri-ciri:

1.    Menunjukkan hasil belajar yang rendah dibawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau dibawah potensi yang dimilikinya.

2.   Hasil yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang telah dilakukan. Mungkin ada siswa yang berusaha untuk belajar giat tetapi nilai yang dicapainya selalu rendah.

3.   Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar. Ia selalu tertinggal dari teman-temannya dan menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan waktu yang tersedia.

4.   Menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh, menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.

5.   Menunjukkan tingkah laku yang berkelainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu dalam atau di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, mengasingkan diri, tersisihkan, tidak mau bekerja sama dan sebagainya.

6.   Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan adanya perasaan sedih atau menyesal, dan sebagainya


Dengan mengetahui berbagai masalah dalam belajar, kita diharapkan mampu menyadarinya dan berusaha mengatasinya, yaitu dengan cara konsultasi dengan guru mata pelajaran, misalnya nilai mata pelajaran kurang bagus, dengan wali kelas, dan dengan guru BK untuk mengetahui permasalahan belajar dan solusinya. 

Untuk lebih jelasnya tonton video ini ya.






Setelah menonton Video jawab pertanyaan dibawah ini ya




Bio Data:


Mega Sari Ramana adalah Guru Bimbingan dan konseling di SMK Negeri 1 Sungai Rumbai Kab Dharmasraya Sumatera Barat yang sangat menggemari karya-karya Habbiburahman El-Shirazy. Sejak kecil memang gemar membaca dan baru memulai mencoba menulis sejak mengikuti komunitas Pegiat Literasi Nusantara. Untuk berkenalan lebih lanjut bisa melalui IG: @megasariramana



Minggu, 22 Maret 2020

Pengalaman Mengikuti Prakerin/magang







Pengalaman Magang di perusahaan dan dunia usaha
Bagaimana kesanmu pada saat di Magang di Perusahaan/Instansi?
Bagaimana pendapatmu tentang lingkungan kerjanya?
Bagaimana sikap orang-orang di lingkungan kerja tersebut?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia  Pengalaman Adalah yg pernah dialami (dijalani, dirasai, ditanggung, dsb)

Pengalaman merupakan peristiwa yang tertangkap oleh panca
indera dan tersimpan dalam memori. Pengalaman dapat diperoleh
ataupun dirasakan saat peristiwa baru saja terjadi maupun sudah lama
berlangsung. Pengalaman yang terjadi dapat diberikan kepada siapa
saja untuk digunakan dan menjadi pedoman serta pembelajaran manusia

Pengalaman setiap orang terhadap suatu obyek dapat berbeda –
beda karena pengalaman mempunyai sifat subyektif, yang dipengaruhi
oleh isi memorinya. Apapun yang memasuki indera dan diperhatikan
akan disimpan di dalam memorinya dan akan digunakan sebagai
referensi untuk menanggapi hal yang baru.
            Pepatah mengatakan pengalaman adalah guru yang berharga, pengalaman itu sendiri adalah sekumpulan kesan yang masih tersimpan di memori kita. Kesan-kesan tersebut ada yang menyenagkan dan ada yang menyakitkan namun masih kita kenang. Pengalaman tersebut dijadikan pelajaran yang berharga, kalau jelek untuk selanjutnya di tinggalkan dan diperbaiki, kalau bagus akan jadi pelajaran dan berusaha untuk menjeadi lebih baik.
Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
Pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan kerja di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung dibawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja/buruh yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.
            


Jadi Pengalaman magang adalah apa yang pernah dialami dirasakan dan di jalani selama pelatihan kerja di lembaga latihan (tempat magang) dibawah bimbingan pekerja yang lebih berpengalaman.
            Setelah kita mengikuti Magang, banyak sekali pengalaman yang di dapat. Ketika kita praktek  kerja di industri setidaknya kita sudah bisa belajar banyak mengenai, sistem kerja, hubungan sosial dengan karyawan lain, hubungan sosial dengan atasan, disiplin kerja, prosedur keamanan dan lainnya. Magang itu sendiri juga merupakan simulasi bagaimana seharusnya kita bersikap dan apa yang harus kita lakukan saat benar-benar terjun ke industri untuk menjadi karyawan tetap.
Tujuan Magang



1. Tujuan magang bagi siswa yang pertama adalah diharapkan dapat mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah sehingga dapat diterapkan dengan baik.

2. Tujuan magang bagi siswa yang kedua adalah dapat membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir bagi siswa-siswi magang. Sehingga dapat melihat peluang di masa depan.

3. Tujuan magang bagi siswa yang ketiga adalah Bisa melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di dunia kerja yang sebenarnya. Sehingga tidak merasa takut atau canggung lagi berkomunikasi secara profssional.

4. Tujuan magang bagi siswa yang keempat adalah dapat membentuk etos kerja yang baik bagi siswa-siswi magang. Sehingga kedepannya siswa dapat menjadi sosok lulusan dan berkualitas.

5. Tujuan magang bagi siswa yang kelima adalah bisa menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa-siswi magang sesuai bidang masing-masing;

6. Tujuan magang bagi siswa yang keenam adalah dapat menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

7. Tujuan magang bagi siswa yang ketujuh adalah bisa menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri maupun dunia usaha.





            Di sekolah kita magang dilaksanakan semester yang lalu dan sudah pasti pengalaman kita beraneka ragam dan kesan-kesan tentunya masih tinggal di memori kita. Sangat diharapkan kesan-kesan itu masih tersimpan dan menjadi pengalaman yang berharga. Mumpung masih ingat marilah kerjakan tugas penilaian segera berikut tapi sebelumnya tonton magang dulu ya. 



Setalah membaca dan menonton vidio harap kerjakan soal di bawah ini





Biodata:

Mega Sari Ramana adalah Guru Bimbingan dan konseling di SMK Negeri 1 Sungai Rumbai Kab Dharmasraya Sumatera Barat yang sangat menggemari karya-karya Habbiburahman El-Shirazy. Sejak kecil memang gemar membaca dan baru memulai mencoba menulis sejak mengikuti komunitas Pegiat Literasi Nusantara. Untuk berkenalan lebih lanjut bisa melalui IG: @megasariramana


Gambaran Peserta Didik Yang diinginkan

Gambaran Peserta Didik Yang diharapkan  adalah sesuai dengan karakter pelajar pancasila yaitu : beriman dan bertaqwa kepada Tuha...